Mario Wuysang Perkuat SM Britama di ABL

Posted: Sabtu, 27 Maret 2010 by ky in
0

By Republika Newsroom

Rabu, 30 Desember 2009 pukul 18:28:00

Mario Wuysang Perkuat SM Britama di ABLYOGIE ARDI/REPUBLIKA

ERICK THOHIR: Inovasi tak pernah berhenti


JAKARTA--Persaingan sengit menuju akhir pertandingan reguler Asean Basketball League (ABL) membuat Satria Muda (SM) Britama terus membenahi kekuatannya. Tidak ingin ketinggalan dengan tim-tim lain, SM Britama mengontrak Mario Wuysang, point guardGaruda Flexi Bandung, untuk memperkuat mereka di ABL.

Menurut Managing Director SM Britama, Erick Thohir, bergabungnya Mario diharapkan bisa semakin mendongkrak performa klub tersebut. Apalagi kiprah SM Britama di ABL juga membawa nama Indonesia. Garuda Flexi tidak berkeberatan pemainnya dikontrak untuk ABL. "Kesempatan seperti ini sangat terbuka bagi setiap pemain basket Indonesia lainnya," ujar Erick, Rabu (30/12).

SM Britama diperkuat dua point guard utama, Rensy Bajar dan Faisal J Ahmad. Tahun 2005, Bajar bermain menawan sebagai pemain asing saat membawa klub Bhinneka Solo menjadi juara Turnamen IBL. Selain menjadi motor serangan, Bajar piawai mencetak angka.

Saat mengontrak Bajar untuk ABL, Fictor Gideon Roring, pelatih SM Britama, berharap pemain asal Filipina itu mengulangi aksi menawannya. Sayang harapan Ito, panggilan Roring, urung terwujud. Meski masih menjadi pengatur serangan andal, Bajar kehilangan produktivitas dalam mencetak angka.

Justru Faisal, selalu diturunkan menggantikan Bajar, yang mengambil alih peran dalam mencetak angka. Faisal hampir selalu menjadi pencetak angka ketiga terbaik di bawah dua pemain asing asa AS, Alexander Hartman dan Nakiea Miller. Kondisi ini yang agaknya menjadi pertimbangan Ito menarik Mario.

Di kompetisi lokal, IBL, Mario adalah salah satu mesin poin Garuda Flexi. Kelebihannya ada pada kecerdikan membaca permainan, melepaskan umpan akurat, serta punya akursi tembakan tiga angka yang tinggi.

"Saya akan memberikan permainan terbaik untuk Indonesia, apalagi sekarang Indonesia sudah bertahan di antara peringkat dua dan tiga. Bukan tidak mungkin Indonesia bisa membuat kejutan untuk lolos ke babak final ABL," ujar Wuysang. isr/eye

0 komentar: